Rabbit Snail

Tylomelania spp.

Diskripsi

Rabbit Snail adalah jenis siput air tawar yang dikenal dengan cangkang berbentuk unik menyerupai telinga kelinci, memberi mereka nama “rabbit” (kelinci). Cangkang mereka biasanya berputar rapat dengan warna yang bervariasi, mulai dari cokelat hingga oranye atau kuning dengan pola garis yang menarik. Tubuh mereka berwarna gelap atau transparan dengan kaki besar yang digunakan untuk bergerak di sepanjang dasar akuarium. Siput ini aktif mencari alga dan detritus di substrat akuarium dan sangat berguna dalam menjaga kebersihan akuarium. Mereka bergerak lambat dan lebih sering aktif pada malam hari, tetapi bisa terlihat juga di siang hari.

Asal Habitat

Rabbit Snail berasal dari perairan tropis di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, terutama dari sungai-sungai dan danau di Sulawesi. Mereka ditemukan di perairan dengan arus lembut dan substrat berlumpur yang kaya akan detritus dan tanaman.

Jumlah Ideal

Jumlah ideal dalam satu akuarium: 1-2 ekor (tergantung ukuran akuarium)

Makanan favorit

Rabbit Snail adalah pemakan detritus dan alga, yang berarti mereka membantu dalam menjaga kebersihan akuarium dengan memakan bahan organik yang mengendap di dasar. Mereka juga bisa diberi makanan tambahan seperti sayuran rebus (timun, zucchini), pelet siput, atau sisa makanan ikan yang ada di substrat.

Perilaku:
Damai, Rabbit Snail sangat cocok dengan ikan damai lainnya dalam akuarium komunitas. Mereka lebih suka bergerak perlahan di dasar akuarium, mencari makanan, dan sering terlihat menggali substrat atau merayap di batuan dan tanaman. Mereka sangat lambat dalam bergerak dan cenderung tidak mengganggu ikan atau tanaman lain di akuarium.

Perlakuan Khusus:
Meskipun mereka mudah dipelihara, Rabbit Snail membutuhkan air yang bersih dan oksigenasi yang baik. Mereka juga membutuhkan substrat yang lembut agar tidak terluka pada tubuh atau cangkangnya yang sensitif. Kualitas air yang stabil dan tanpa fluktuasi suhu yang drastis sangat penting untuk kesejahteraan mereka.

Cocok dengan Ikan Lain:
Ya, mereka sangat cocok dengan ikan damai lainnya, seperti Tetra, Guppy, dan Rasbora. Karena mereka cenderung bergerak lambat, pastikan mereka dipelihara dengan ikan yang tidak terlalu aktif atau agresif yang bisa mengganggu mereka.

Cara Budidaya

Rabbit Snail, atau Tylomelania, adalah siput air tawar endemik dari Sulawesi, Indonesia, yang dikenal karena bentuk cangkangnya yang memanjang dan perilaku uniknya. Mereka adalah vivipar, artinya tidak bertelur seperti Nerite atau Mystery Snail, melainkan melahirkan anak siput hidup dalam jumlah kecil tetapi dengan tingkat kelangsungan hidup tinggi. Ini membuat mereka sangat mudah dibreeding di akuarium rumah jika kondisi air dan lingkungan mendukung.

Persiapan

Gunakan akuarium minimal 20–30 liter dengan substrat pasir halus, bebatuan, dan kayu apung sebagai area eksplorasi dan tempat berlindung. Parameter air ideal berkisar pada pH 7,0–8,2, suhu 26–30°C, dan kekerasan menengah hingga tinggi (8–15 dGH). Kestabilan air lebih penting daripada ukuran akuarium, karena Rabbit Snail sensitif terhadap perubahan parameter mendadak. Pastikan tidak ada tembaga dalam air atau media filtrasi karena sangat beracun bagi siput.

Proses pemijahan

Rabbit Snail akan berkembang biak secara alami tanpa campur tangan manusia jika tersedia cukup makanan dan lingkungan yang tenang. Betina melahirkan satu bayi siput setiap 4–6 minggu, dan bayi tersebut sudah memiliki cangkang kecil serta langsung aktif mencari makanan. Tidak seperti siput lain yang bertelur ratusan, Tylomelania melahirkan sedikit tetapi dengan peluang hidup yang tinggi.

Pemeliharaan larva

Untuk mendukung proses breeding, beri makanan alami seperti alga, sayuran rebus (zucchini, bayam), spirulina tablet, atau pelet tenggelam berbasis tanaman dan kalsium. Tambahkan sumber kalsium seperti cuttlebone atau karang hancur agar cangkang tetap kuat. Bayi siput bisa tumbuh bersama induknya tanpa perlu dipisahkan, selama tidak ada ikan predator di dalam akuarium.

Keterangan tambahan

Rabbit Snail mulai berkembang biak sejak usia 4–6 bulan tergantung spesies. Jenis kelaminnya tidak mudah dibedakan secara visual, jadi memelihara 4–6 ekor akan cukup untuk memastikan adanya pasangan kawin. Dengan perawatan yang konsisten dan air yang bersih, koloni Rabbit Snail bisa berkembang secara perlahan namun stabil, menjadikannya tambahan yang menarik dan berguna dalam ekosistem akuarium.

Shopping Cart 0

No products in the cart.