Fire Eel

Mastacembelus erythrotaenia

Diskripsi

Fire Eel adalah ikan ular besar yang memiliki tubuh panjang dan ramping, dengan kulit licin berwarna cokelat kekuningan hingga merah-oranye, yang memunculkan efek visual seolah-olah mereka menyala (seperti api). Mereka memiliki sirip punggung yang panjang dan berbentuk seperti gelombang, yang memanjang sepanjang tubuh mereka. Pada bagian ekor, sirip mereka lebih tajam dan berbentuk kipas. Fire Eel sangat aktif dan suka bersembunyi di dalam substrat berlumpur atau batu, lebih sering ditemukan bergerak di dasar akuarium mencari makan. Meskipun mereka lebih sering bersembunyi, mereka juga dapat aktif berenang di luar saat merasa nyaman.

Asal Habitat

Fire Eel berasal dari perairan sungai di Asia Tenggara, terutama dari daerah sekitar Thailand, Vietnam, dan Kamboja. Mereka hidup di perairan dengan substrat berlumpur atau berpasir, di mana mereka dapat menggali dan bersembunyi, serta memiliki ruang untuk bergerak dengan bebas.

Jumlah Ideal

Jumlah ideal dalam satu akuarium: 1 ekor (karena ukuran besar dan teritorial)

Makanan favorit

Fire Eel adalah ikan karnivora yang memakan berbagai jenis makanan hidup seperti ikan kecil, udang, cacing, dan makanan beku seperti artemia, cacing darah, atau pelet khusus untuk ikan besar. Mereka juga bisa diberi makan hidup seperti cacing tanah atau ikan kecil yang dapat ditemukan di alam liar.

 Perilaku:
Agresif dan teritorial, Fire Eel lebih cocok dipelihara dalam akuarium spesies tunggal atau bersama ikan besar dan predator lainnya. Meskipun mereka sering bersembunyi di dasar akuarium, mereka cenderung aktif di malam hari dan bisa menunjukkan perilaku berburu yang dinamis. Mereka sangat teritorial, jadi memberi mereka ruang yang cukup dalam akuarium sangat penting untuk mencegah stres atau agresi.

Perlakuan Khusus:
Fire Eel membutuhkan akuarium yang sangat besar untuk berkembang dengan baik dan merasa nyaman. Mereka lebih suka substrat berlumpur atau berpasir agar bisa menggali dan bersembunyi. Selain itu, akuarium mereka harus dilengkapi dengan banyak tempat berlindung seperti gua atau batu besar. Kualitas air yang baik dan stabil sangat penting, terutama dalam hal suhu dan pH.

Cocok dengan Ikan Lain:
Mereka lebih cocok dengan ikan besar dan predator lainnya yang dapat bertahan dengan mereka. Hindari memelihara mereka dengan ikan kecil atau damai yang dapat menjadi mangsa mereka.

Cara Budidaya

Fire Eel adalah ikan predator eksotis dari Asia Tenggara yang terkenal karena tubuhnya yang panjang menyerupai belut dan pola merah-oranye menyerupai api di tubuh gelapnya. Ikan ini memiliki daya tarik visual tinggi dan sering menjadi koleksi penghobi ikan predator. Namun, meskipun populer sebagai ikan display, proses breeding Fire Eel tergolong sangat sulit dan hingga kini belum ada laporan yang berhasil di skala rumahan tanpa bantuan hormon.

Persiapan

Untuk pemeliharaan pasangan dewasa, dibutuhkan akuarium berukuran sangat besar, minimal 500–1000 liter, dengan substrat pasir halus untuk menggali dan bersembunyi. Suhu ideal berkisar 26–30°C, pH antara 6,5–7,5, dan kekerasan air sedang (5–12 dGH). Pencahayaan sebaiknya redup, dan sistem filtrasi harus sangat kuat namun tidak menciptakan arus deras yang mengganggu. Berikan gua, pipa besar, dan area gelap sebagai tempat perlindungan alami.

Proses pemijahan

Secara dimorfik, jantan memiliki tubuh lebih ramping, sedangkan betina terlihat lebih besar dan buncit saat matang telur. Meskipun Fire Eel bisa membentuk pasangan di ruang besar, pemijahan alami di akuarium rumahan sangat jarang terjadi. Di alam, proses kawin biasanya dipicu oleh musim hujan dan arus deras, kondisi yang sulit direplikasi secara alami di akuarium domestik.

Pemeliharaan larva

Breeding Fire Eel yang berhasil umumnya dilakukan melalui metode reproduksi buatan, menggunakan injeksi hormon seperti Ovaprim di fasilitas khusus. Pemijahan dilakukan di kolam besar atau wadah tertutup dengan pencahayaan alami, dan telur yang dihasilkan dipindahkan ke inkubator terpisah. Telur menetas dalam 2–4 hari, dan larva yang dihasilkan sangat kecil, sensitif terhadap cahaya, arus, dan kualitas air.

Keterangan tambahan

Larva diberi pakan awal berupa rotifer dan green water, kemudian dilanjutkan dengan nauplii artemia. Fry tumbuh sangat lambat dan perlu dipisahkan sejak dini untuk mencegah kanibalisme. Fire Eel baru mencapai kematangan seksual setelah usia 2–3 tahun dan dapat tumbuh hingga lebih dari 1 meter. Karena proses reproduksi yang kompleks dan belum ada skema domestik yang mapan, Fire Eel lebih cocok sebagai ikan display eksklusif dibanding proyek breeding rumahan.

Shopping Cart 0

No products in the cart.