Batik Snail

Clithon corona

Diskripsi

Batik Snail adalah jenis siput air tawar yang memiliki cangkang keras dengan pola yang mirip batik, dengan warna dasar cokelat atau hitam dan pola garis-garis atau bentuk yang menyerupai batik di permukaan cangkangnya. Ukuran Batik Snail biasanya sekitar 3-4 cm saat dewasa. Mereka dikenal karena gerakan mereka yang lambat dan cenderung merayap di dasar akuarium atau tanaman untuk mencari alga dan detritus. Mereka sangat berguna dalam menjaga kebersihan akuarium dengan memakan alga yang tumbuh pada permukaan kaca, tanaman, dan dekorasi.

Asal Habitat

Batik Snail berasal dari perairan tropis Asia, khususnya dari wilayah yang memiliki sungai dan danau dengan arus lembut dan banyak tumbuhan di sekitar mereka. Mereka hidup di perairan dengan kualitas air yang baik dan banyak alga yang bisa mereka makan.

Jumlah Ideal

Jumlah ideal dalam satu akuarium: 1-5 ekor (tergantung ukuran akuarium)

Makanan favorit

Batik Snail adalah pemakan alga dan detritus, mereka membantu menjaga kebersihan akuarium dengan memakan alga yang tumbuh pada permukaan kaca, tanaman, dan dekorasi. Mereka juga dapat diberi makanan tambahan berupa pelet siput atau sayuran seperti timun atau zucchini yang dipotong kecil-kecil.

Perilaku:
Batik Snail adalah siput yang damai dan sangat lambat dalam bergerak. Mereka lebih sering ditemukan merayap di sepanjang substrat atau tanaman, mencari makanan. Mereka sangat cocok untuk akuarium komunitas karena mereka tidak agresif terhadap ikan atau udang lainnya. Mereka juga cukup tenang dan tidak mengganggu ikan lain dalam akuarium.

Perlakuan Khusus:
Batik Snail membutuhkan akuarium dengan kualitas air yang baik dan stabil. Mereka membutuhkan tempat berlindung dan substrat yang lembut untuk merayap dan menggali. Selain itu, karena mereka adalah pemakan alga, pastikan ada cukup alga yang tersedia di akuarium untuk mereka makan. Jika alga sudah habis, Anda bisa memberi mereka makanan tambahan seperti pelet siput atau sayuran.

Cocok dengan Ikan Lain:
Ya, mereka sangat cocok dengan ikan damai lainnya seperti Tetra, Rasbora, dan Corydoras. Mereka juga dapat dipelihara bersama udang dan siput lainnya. Namun, hindari memelihara mereka dengan ikan agresif atau yang suka menggali, yang bisa merusak cangkang mereka.

Cara Budidaya

Batik Snail merupakan siput air tawar eksotis yang dikenal karena pola unik pada cangkangnya, menyerupai batik dengan motif garis, totol, hingga coretan berwarna cokelat, oranye, atau hitam. Siput ini biasanya berasal dari perairan Sulawesi dan tergolong dalam genus Tylomelania atau Neritina, tergantung spesiesnya. Karena tampilannya yang khas dan perilaku yang tidak merusak tanaman, Batik Snail menjadi favorit dalam aquascape serta berperan sebagai pembersih alami alga.

 

 

Persiapan

Untuk memelihara dan mencoba membiakkan Batik Snail, dibutuhkan akuarium berukuran minimal 40 liter dengan suhu stabil 26–30°C, pH antara 7,5–8,2, dan kekerasan air sedang hingga tinggi (10–20 dGH). Substrat sebaiknya berupa pasir halus dengan tambahan batu lava atau kayu sebagai elemen dekoratif. Tanaman seperti anubias atau bucephalandra juga cocok digunakan. Filtrasi harus lembut (sponge filter atau HOB ringan), dengan pencahayaan sedang. Jika menggunakan air RO, perlu ditambahkan mineral seperti GH booster untuk menjaga kekerasan air.

Proses pemijahan

Terdapat perbedaan penting dalam perilaku reproduksi tergantung pada jenis Batik Snail. Jika berasal dari genus Neritina, siput akan meletakkan telur putih kecil di permukaan keras, tetapi telur ini tidak akan menetas di air tawar dan membutuhkan air payau—membuatnya tidak bisa dibiakkan di akuarium biasa. Sebaliknya, jenis Tylomelania bersifat vivipar (melahirkan anak hidup), dan akan melahirkan satu bayi siput setiap beberapa minggu. Bayi siput langsung aktif mencari makan di dasar dan membutuhkan lingkungan tenang tanpa predator.

Pemeliharaan larva

Batik Snail mengonsumsi alga alami, daun ketapang, pelet herbivora (seperti shrimp atau pleco pellet), serta sayuran rebus seperti daun bayam, labu, atau mentimun. Alga yang tumbuh secara alami pada batu dan substrat sangat dianjurkan sebagai sumber makanan utama. Hindari mencampurkan siput ini dengan ikan predator seperti loach, puffer, atau cichlid. Juga penting untuk menghindari arus air yang terlalu kuat dan penggunaan obat yang mengandung tembaga, karena sangat berbahaya bagi siput.

Keterangan tambahan

Batik Snail, khususnya jenis Tylomelania, dapat menjadi penghuni aquascape yang menarik dan bermanfaat. Meski proses breeding-nya lambat dan menuntut kesabaran, keberhasilan berkembang biak di akuarium air tawar bisa dicapai dengan menjaga suhu stabil, air keras, substrat mineral aktif, dan suasana akuarium yang damai. Sebaliknya, Neritina Batik hanya cocok sebagai hiasan karena tidak bisa berkembang biak di air tawar. Bagi aquarist yang telaten dan fokus pada detail, Batik Snail adalah peliharaan jangka panjang yang indah dan fungsional.

Shopping Cart 0

No products in the cart.