Emperor Tetra
Nematobrycon palmeri
Diskripsi
Emperor Tetra adalah ikan kecil dengan warna yang sangat mencolok dan elegan. Tubuh mereka berwarna keperakan dengan garis-garis biru yang cerah yang membentang di sepanjang tubuh dan sirip. Di bagian belakang tubuh, mereka memiliki warna merah atau oranye cerah yang memberi kontras yang indah. Sirip ekor mereka panjang dan transparan, dengan sedikit sentuhan warna biru yang membuatnya terlihat seperti sebuah mahkota, yang memberi mereka nama “Emperor” (Kaisar). Ikan ini sangat aktif dan suka berkelompok, biasanya ditemukan berenang di lapisan tengah akuarium.
Asal Habitat
Emperor Tetra berasal dari perairan sungai di Kolombia, Amerika Selatan, tepatnya dari daerah sekitar Amazon dan Orinoco.
Jumlah Ideal
Jumlah ideal dalam satu akuarium: 6-10 ekor (schooling)
Makanan favorit
Emperor Tetra adalah ikan omnivora, memakan berbagai jenis makanan termasuk flake food, pelet ikan kecil, serta makanan hidup seperti cacing darah, artemia, dan larva nyamuk. Mereka juga dapat diberi sayuran halus seperti timun atau zucchini.
Perilaku:
Damai, mereka sangat cocok untuk akuarium komunitas dengan ikan kecil lainnya. Emperor Tetra suka bergerombol dan akan lebih aktif serta merasa lebih aman jika dipelihara dalam kelompok. Mereka lebih sering terlihat bergerak di bagian tengah hingga atas akuarium, tetapi juga akan mencari makanan di bagian bawah jika diperlukan.
Perlakuan Khusus:
Emperor Tetra membutuhkan air yang bersih dan stabil dengan kualitas yang baik. Mereka sangat sensitif terhadap perubahan mendadak dalam kualitas air, jadi pastikan suhu dan pH tetap stabil. Meskipun mereka mudah dipelihara, mereka membutuhkan akuarium dengan banyak tempat berlindung seperti tanaman hidup dan dekorasi yang aman.
Cocok dengan Ikan Lain:
Ya, mereka sangat cocok dengan ikan damai lainnya seperti Neon Tetra, Rasbora, dan Corydoras. Hindari memelihara mereka dengan ikan yang lebih besar atau agresif yang bisa mengancam mereka.
Cara Budidaya
Emperor Tetra adalah ikan hias dari Kolombia yang menarik karena warnanya yang elegan dan sirip memanjang. Spesies ini bisa dibreeding di akuarium rumah dengan tingkat kesulitan menengah, asalkan lingkungan dipersiapkan secara tepat. Gunakan akuarium breeding berukuran 15–20 galon dengan pencahayaan redup dan tanaman lebat seperti Java moss, pakis air, atau mop pemijahan. Parameter air yang optimal meliputi pH 6,0–6,8, kekerasan rendah (1–5 dGH), dan suhu sekitar 24–27°C. Filtrasi spons atau filter dengan arus rendah sangat disarankan untuk menjaga air tetap bersih tanpa mengganggu telur.
Persiapan
Sebelum pemijahan, jantan dan betina dikondisikan secara terpisah selama 1–2 minggu dengan makanan bergizi tinggi, seperti cacing darah, artemia, dan daphnia. Jantan yang siap kawin akan menunjukkan warna yang lebih tajam, garis hitam pada tubuh yang kontras, dan sirip dorsal yang lebih panjang. Betina tampak lebih gemuk dan kurang berwarna tajam. Pemijahan biasanya terjadi di pagi hari, dengan jantan mengejar betina di antara tanaman.
Proses pemijahan
Betina akan melepaskan 50–100 telur, yang disebarkan di antara daun atau substrat. Setelah proses selesai, segera pisahkan indukan dari akuarium karena Emperor Tetra tidak menunjukkan perilaku parental dan bisa memakan telur mereka sendiri. Telur akan menetas dalam waktu 24–36 jam, dan fry akan mulai berenang bebas setelah 3–4 hari.
Pemeliharaan larva
Burayak sangat kecil dan memerlukan infusoria atau pakan cair khusus fry sebagai makanan awal. Setelah 5 hari, dapat diberikan nauplii artemia atau pakan fry mikro. Kebersihan air sangat penting, jadi lakukan penggantian air ringan secara berkala untuk menjaga kualitas lingkungan.
Keterangan tambahan
Emperor Tetra bisa berkembang biak sejak usia sekitar 4–6 bulan. Membedakan jantan dan betina cukup mudah dengan mengamati sirip dan warna tubuh. Lingkungan tenang, pencahayaan redup, serta parameter air stabil adalah kunci keberhasilan breeding. Dengan perawatan yang tepat, Emperor Tetra bisa menjadi spesies menarik untuk dipijahkan dalam koleksi ikan hias tropis.